ZETIZEN RADAR CIREBON- Produk-produk skincare yang ada di pasaran kini banyak yang mengagung-agungkan bahan aktif sebagai bahan terbaik perawatan kulit. Salah satu yang mungkin sering lamu dengar adalah retinoid mereka sebut-sebut sebagai holygrail dalam perawatan kulit. (Nd)
Namun, tidak sedikit orang ada yang menyandingkannya retinoid dengan retinol seolah-olah mereka adalah satu jenis bahan yang sama. Jangan salah, keduanya berbeda, baik dari sumber maupun konsentrasi. Jika rejimen perawatan kulitmu mengandung kedua bahan aktif ini, ada baiknya kamu mengetahui perbedaannya.
Lantas, di mana letak perbedaan antara keduanya dalam perawatan kulit? Menghimpun dari Byrdie di Beautynesia, berikut ulasannya.
Tentang Retinoid
Retinoid merupakan turunan dari vitamin A yang berubah menjadi asam retinoat. Bahan ini termasuk dalam antioksidan yang ampuh melawan tanda-tanda penuaan dini, seperti kerutan dengan menambah kadar kolagen dalam kulit yang dari waktu ke waktu semakin menurun.
Menurut Melissa Levin, MD, FAAD, seorang dokter kulit yang berbasis di New York dan pendiri Entière Dermatology, retinoid pada dasarnya adalah istilah umum dasar untuk retinol yang terjual bebas sedangkan retinoid harus dengan resep.
Selain melawan penuaan dini, bahan aktif ini banyak yang mengatakan terbukti memperbaiki tekstur dan warna kulit. Cara kerjanya yaitu dengan meningkatkan pergaintian sel dan mencerahkan noda hitam. Beberapa turunan retinoid seperti tretinoin juga dapat menghilangkan jerawat dan membebaskan pori-pori tersumbat.
Ada juga tazarotene yang mengobati psoriasis dengan menenangkan peradangan dan mengatur pertumbuhan sel kulit. Mengutip dari website Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, asam retinoat, adapalene, etretinate, dan tazarotene adalah turunannya yang hanya bisa kamu dapatkan dengan resep dokter.
Tentang Retinol
Retinol sendiri terjual bebas di pasaran, sebab, menurut Levin, retinol memiliki konsentrasi yang lebih rendah dari asam retinoat aktif.
Selain itu, retinol punya nama lain pada kemasan skincare, seperti retinyl palmitate, retinyl linoleate, retinaldehyde, propionic acid, atau retinyl acetate. “Semakin banyak konversi, semakin lemah produknya,” kata Levin.
Kendati termasuk dalam turunan retinoid paling mild, tapi baik retinol maupun retinoid tetap mengandung sejumlah kecil bahan aktif yang nggak boleh disepelekan pada beberapa orang, seperti ibu hamil, misalnya, sebab bisa mengganggu pertumbuhan janin dan cacat janin.